Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2014

Provinsi Maluku Adalah Provinsi di Mana-mana Air!

Gambar
Akhirnya saya kembali lagi ke Kota Ambon... Yippieee... Teluk Ambon seolah masih menjadi icon sambutan selamat datang ^_^ Tak pernah bisa diam ketika menyeberangi Teluk Ambon karena Saya selalu panik berhasrat untuk berfoto-foto dari atas kapal. Rugi jika pemandangan bagus di sini tidak diabadikan. Beginilah pemandangannya... Nampaknya ada kemajuan dalam pembangunan jembatan penghubung Galala dan Poka dibandingkan tujuh bulan yang lalu Saya berkunjung ke Kota Ambon. Dari daratan sudah berdiri kerangka jembatan hingga menyentuh air teluk, walaupun belum mencapai panjang 1 km. Sebenarnya hal ini disayangkan karena nantinya jika jembatan sudah jadi, kita tidak bisa menikmati pemandangan teluk lebih lama karena kendaraan darat akan melaju dengan cepat di atas jembatan. Tak mengapa, toh dengan adanya jembatan dapat menjadi aset Kota Ambon untuk mendukung perekonomiannya meningkat. Sunset di Kota Ambon Jika pertama kali Saya ke Provinsi Maluku menyempat

Permisi Danau Sentani...

Gambar
Terbang ke Indonesia bagian timur menjadi pengalaman Saya untuk yang pertama kalinya di tahun 2012. Lima jam berada dalam pesawat membuat Saya tidak sabar ingin segera mendarat di tanah Papua. Hari masih pagi ketika pesawat siap landing di Bandara Sentani Jayapura yang kebetulan sedang berlangit cerah. Ketika melihat keluar jendela pesawat Saya begitu takjub pada pemandangan di bawah, ada deretan mirip pulau-pulau kecil yang berkelok dan berbukit-bukit. Pulau-pulau kecil ini tidak terletak di lautan, tapi berada di tengah-tengah sebuah danau yang luasnya 9.630 hektar!   Danau Sentani berlatar belakang pegunungan Cycloops yang merupakan cagar alam di Jayapura. Jika memancing di danau ini, masih banyak ditemukan berbagai jenis ikan air tawar.  Menurut warga setempat, ada satu daya tarik pariwisata di Danau Sentani yang mampu menyedot wisatawan lokal hingga mancanegara, yaitu Festival Sentani. Festival Sentani diadakan sekali dalam setahun yaitu setiap

Mendadak Bonek di Jembatan Suramadu

Gambar
Sendiri mbolang ingin melihat Jembatan Suramadu. Berangkat dari pusat kota Surabaya, dengan pede saya ke pelabuhan Tanjung Perak berharap bisa nyebrang ke Pulau Madura pagi dan sorenya langsung balik lagi ke Surabaya. Tapi, setelah mendapat pencerahan dari bapak-bapak Dinas Perhubungan di pelabuhan, hal itu tidak mungkin karena perjalanan menggunakan kapal ferry ke Madura memakan waktu 3 jam! Selain itu, tidak menempuh jalur yang dapat melihat Jembatan Suramadu. Hahh... Tidak hilang akal, saya pun bertanya transportasi darat yang melintasi Jembatan Suramadu pulang-pergi. Kata bapak-bapak penjual jajanan saya disarankan menaiki bus Damri menuju ke terminal Bungurasih (Purabaya) kemudian menyambung naik bus untuk ke Madura.  Celingukan di terminal Bungurasih yang luas ini saya diarahkan oleh petugas ke satu bus patas yang siap berangkat menuju Madura, duh, telat dikit aja saya bisa gigit jari ketinggalan, katanya bus yang menuju Madura jarang. Lumayan, busnya nyaman, ber_AC d